Suara.com - Memberikan nafkah terhadap keluarga adalah tanggung jawab seorang suami sesuai dengan penghasilan dan usaha suami. Tapi tidak jarang suami tidak percaya terhadap istri yang seharusnya berperan mengatur keuangan keluarga. Terkadang juga suami memberikan nafkah yang pas-pasan dengan kebutuhan rumah tangga, akan tetapi dia membelanjakan hal-hal yang tidak penting untuk keperluan dia sendiri.
Permasalahan seperti ini kerap muncul dalam rumah tangga, baik itu pasangan dengan dua penghasilan atau hanya dengan satu sumber saja, dalam hal ini lebih umum adalah suami sebagai tulang punggung keluarga. Latar belakang seorang suami melakukan hal seperti ini bermacam-macam, ada yang memang seseorang tersebut yang sudah mempunyai sifat dasar pelit dan memang ada yang berdasarkan rentetan peristiwa yang menyebabkan dia harus bersikap seperti itu.
Pada pasangan yang mempunyai dua pendapatan tentunya akan berbeda permasalahannya dengan keluarga yang mempunyai satu sumber pendapatan. Pada keluarga yang mempunyai dua sumber pendapatan, istri cenderung mengalah dengan dibantu pendapatan yang dia dapatkan. Sedangkan keluarga yang mempunyai satu sumber pendapatan akan lebih rumit lagi. Karena sang istri harus dituntut lebih bersabar dan mencoba untuk membuka pintu hati suami agar suaminya bisa berubah. Ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan agar suami lebih percaya dan merubah sikapnya.
Introspeksi Terhadap Masa lalu
Cobalah untuk sedikit mengingat sekaligus berintrospeksi terhadap diri sendiri dan pasangan, apakah memang suami termasuk golongan orang yang memang mempunyai sifat dasar pelit atau memang mempunyai masa lalu buruk sehingga dia bisa berubah. Mungkin saja Anda pernah melakukan kesalahan atau ada kejadian di masa lalu yang membuat sang suami harus bersifat seperti itu.
Apabila Anda menemukan jawabannya adalah suami mempunyai sifat pelit, maka mungkin Anda bisa menyimak langkah-langkah selanjutnya.
Namun, apabila suami mempunyai masa lalu yang membuatnya menjadi berubah, maka tidak ada salahnya anda melakukan perubahan terhadap diri dan berusaha menyakinkan bahwa segalanya sudah berubah dan kembali seperti yang seharusnya. Berikan keyakinan kepadanya.
Sampaikan Kepadanya, Anda Keberatan dengan Sikapnya
Sampaikan kepada suami bahwa Anda keberatan dengan sikapnya selama ini, cobalah untuk memilih waktu yang tepat dan tempat yang kondusif. Sampaikan dengan hati-hati dan santun, turunkan ego Anda sehingga lebih bisa melihat semua ini adalah untuk kebaikan bersama. Sampaikan secara bertahap kepada suami dan jangan langsung pada poin permasalahannya. Cobalah untuk menyentuhnya dengan membicarakan keadaan politik dan ekonomi sekarang yang menjadikan semua harga kebutuhan menjadi mahal.
Ajaklah Suami Berbelanja Kebutuhan Rumah
Sesekali ajak suami untuk menemani Anda berbelanja, buatlah dia terlibat aktif dalam memilih atau menentukan mana yang lebih ekonomis dan buatlah skenario agar dia ikut dan tahu tagihan di kasir. Hal ini secara psikologis akan melibatkan dan membuat dia ikut berpikir tentang mahalnya dan kurangnya Anggaran yang sudah dia berikan. Sehingga akan mempermudah Anda dalam mengajaknya untuk berkomunikasi pada waktu yang tepat tentunya. Ingat, janganlah mengajak dia berbelanja dengan embel-embel bahwa Anda perlu ditemani agar dia tahu bahwa semua kebutuhan mahal.
Membuat Rencana Mengesankan Apabila bisa Menabung
Sampaikan kepada suami seandainya Anda bisa mendapat lebih dari uang belanja bulanan, maka Anda akan mempunyai rencana untuk menabung dan membuat kejutan untuk suami atau Anda akan merencanakan sesuatu yang mengesankan bagi suami dan keluarga. Hal ini adalah pancingan agar suami mau memberikan dana lebih agar Anda menabung dan dia akan menjadi penasaran apa hal yang akan diberikan kepadanya.
Mencoba untuk Berwirausaha
Cobalah untuk mencari informasi tentang wirausaha yang mungkin bisa dilakukan. Mintalah izin kepada suami dan sampaikan bahwa Anda ingin mencari kesibukan yang positif. Berhati-hatilah dengan alasan untuk mencari tambahan, karena tidak semua suami mau menerima dengan alasan tersebut, sehingga akan meresponnya secara negatif. Dia akan beranggapan bahwa Anda secara tidak langsung mengatakan bahwa dia pelit dan kurang memenuhi kebutuhan Anda. Pelajari dahulu dan tentukanlah sikap yang terbaik dengan cara apa untuk membicarakannya.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Bukan Hanya Sebagai Identitas di Sekolah, Ini Manfaat Lain dari Kartu Pelajar Kamu
Tips Membeli Mobil Bekas dengan Pertimbangan Finansial Jangka Panjang
Apa yang Dilakukan Orang Sukses pada Pagi Hari? Baca di Sini
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jurus Jitu Menaklukkan Suami Pelit"
Post a Comment