Suara.com - Sepatu hak tinggi tidak direkomendasikan untuk dipakai sepanjang hari. Selain menyakitkan, sepatu hak tinggi bisa mempengaruhi struktur kaki.
Dilansir dari SoraNews24, wanita di Jepang sering diwajibkan mengenakan sepatu hak tinggi saat berburu pekerjaan maupun ketika bekerja di kantor.
Nah, baru-baru ini, muncul gerakan online dengan tagar #KuToo yang bertekad menghancurkan bagian dari aturan berpakaian itu.
Salah satu pengguna Twitter @udondon1234 memperlihatkan bagaimana kakinya jadi terluka dan berdarah karena mesti pakai hak tinggi saat berkeliling kota mencari kerja.
Jadi, belum lama ini ia pergi ke sebuah wawancara yang berjarak lima menit jalan kaki dari Stasiun Shin, Osaka . Waktu yang cukup lama untuk bercak darah menyebar dari luka yang baru saja terbuka di bagian belakang pergelangan kakinya.
Luka itu cukup parah, darahnya bahkan sampai mengalir ke luar sepatu hingga meninggalkan bekas darah kering. ''Hak tinggi adalah suatu kesalahan untuk memaksa wanita memakainya. Mereka mengatakan sopan santun untuk memakainya? Ini cedera medis!''
Sebagai bagian dari seruannya untuk mengakhiri aturan berpakaian wanita di Jepang itu, @ udondon1234 juga membuat cuitan dengan tagar #KuToo. Itu merupakan terjemahan bahasa Jepang 'kutsu' untuk 'sepatu'.
Tagar #KuToo telah muncul di media sosial Jepang dengan frekuensi yang terus meningkat. Gerakan ini diharapkan mampu mengatasi masalah pencari kerja yang harus berurusan dengan sepatu hak tinggi.
https://www.suara.com/lifestyle/2019/03/17/152303/pemakaian-sepatu-hak-tinggi-di-jepang-picu-gerakan-perlawanan
2019-03-17 08:23:03Z
https://www.suara.com/lifestyle/2019/03/17/152303/pemakaian-sepatu-hak-tinggi-di-jepang-picu-gerakan-perlawanan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemakaian Sepatu Hak Tinggi di Jepang Picu Gerakan Perlawanan"
Post a Comment