Suara.com - Europalia merupakan kegiatan festival seni budaya terbesar di Eropa, yang diselenggarakan setiap dua tahun. Festival ini dikelola oleh lembaga internasional di bawah naungan Raja Belgia, yang berkantor pusat di Brussels, Belgia. Tahun 2017 Indonesia mendapat kehormatan menjadi Negara Tamu (Guest Country), yang selama empat bulan berturut-turut mulai Oktober 2017 akan menyajikan berbagai karya seni dan warisan budaya terbaik Indonesia, antara lain teater, seni musik, seni tari, film, seni rupa, sastra, kuliner, dalam berbagai bentuk pagelaran/pertunjukan, pameran, seminar dan workshop.
Tim kurator Indonesia dan Eropa yang telah bekerja sejak hampir setahun yang lalu telah berhasil menentukan jenis tari-tarian, teater dan pameran yang akan ditampilkan selama empat bulan, baik di Belgia, Belanda, maupun negara-negara lain di wilayah Eropa Barat. Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Den Haag, Bambang Hari Wibisono, ada sekitar empat puluhan pertunjukan tari-tarian dan musik, serta sebelas pameran yang akan digelar. Sebagian besar merupakan karya seni kontemporer yang mulai banyak digemari oleh masyarakat di Eropa.
Memanfaatkan event Tong Tong Fair 2017, yang terselenggara dengan sukses selama dua pekan dari tanggal 25 Mei hingga 5 Juni 2017, KBRI Den Haag membuka stand sebagai wahana promosi Europalia Indonesia untuk masyarakat Belanda. Keseluruhan rangkaian acara Tong Tong Fair dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI Den Haag, I Gusti Agung Wesaka Puja. Dalam sambutan Dubes memberikan dukungan penuh atas dilestarikannya festival dengan materi utama tentang seni budaya dan produk-produk Indonesia, dan telah terlaksana selama enam puluh sembilan tahun ini.
"Antusiasme masyarakat Belanda sangat besar, terlihat dari banyaknya pengunjung stand KBRI Den Haag, dan lebih lanjut menanyakan tentang Europalia Indonesia," kata Wesake Puja dalam keterangan resmi, Jumat (9/6/2017).
Meskipun fokus utama festival akan di Belgia, terdapat lebih dari dua puluh kegiatan yang akan diselenggarakan di Belanda, terutama di kota Deventer.
Diharapkan gaung tentang Europalia Indonesia yang mulai terdengar santer di Belanda tersebut akan mampu mendukung tercapainya target jumlah pengunjung Europalia Indonesia, khususnya untuk event-event yang diselenggarakan di Belanda, ataupun di Belgia yang menjadi pusat penyelenggaraan Europalia. Kesuksesan Europalia Indonesia tentu saja tidak hanya akan dapat dilihat dari banyaknya pengunjung, namun juga bisa dinilai dari akan semakin banyak masyarakat di Eropa yang akan mengenal lebih baik dan mencintai, serta ikut mengembangkan seni budaya Indonesia.
"Sebagai salah satu bentuk soft-diplomacy, diharapkan pada gilirannya kelak hal ini akan membawa dampak positif bagi bidang-bidang lain, termasuk sosial-ekonomi dan sosial-politik," tutup Wesake Puja.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia Jadi Negara Tamu Festival Seni Budaya Terbesar di Eropa"
Post a Comment