Busana Ayu Ting Ting Dikomentari Fashion Stylist Internasional

Suara.com - Fashion Stylist dan Style Blogger berkelas internasional Dela Dewi mengaku suka melihat Ayu Ting Ting memakai baju atau busana dengan gaya dan bernuansa feminin.

Namun, ia mengerti jika seorang public figure sebelum menentukan busana yang akan dipakai, terkadang harus tahu audience kita, apakah dari kalangan kawula muda atau tua, trendy, dan lain-lain.

“Di dunia fashion ketika seseorang akan memilih busana yang akan dipakai hendaknya kita memperhatikan beberapa hal,  di antaranya bentuk badan , seperti panjang kaki, besar pinggang, dan lain lain.  Warna kulit, bentuk wajah dan warna atau gaya rambut juga mempunyai andil yang besar dalam menentukan busana.,” ujar Dela saat diwawancara Suara.com melalui surel, Minggu (5/6/2017).

Perempuan yang tinggal di Los Angeles ini tak memberikan kritik soal fashion Ayu Ting Ting. Namun, ia mengingatkan jika ada seseorang terlihat bagus ketika memakai salah satu tipe rok, tapi belum tentu  terlihat menarik ketika dipakai oleh orang lain yang memiliki postur tubuh yang berbeda.

“Dan sebaliknya, ada orang yag terlihat bagus ketika memakai celana panjang dibandingkan bila orang tersebut memakai suatu tipe rok tertentu,” kata dia.

Menurutnya, warna-warna muda atau pastel akan terlihat lebih bagus ketika digunakan orang yang memiliki kulit berwarna terang dibandingkan kulit gelap.

Disamping itu, kata Della, warna baju juga memiliki arti yang berbeda, contohnya warna merah cenderung mempunya arti berani, penuh energi, warna ungu mengandung arti warna royalty atau bangsawan, sedangkan warna hijau berarti kalem, teduh.

“Jadi pada dasarnya kita harus melihat kondisi diri kita sendiri sebelum memilih busana yang akan dikenakan. Tapi bukan berarti kita tidak boleh memakai pakaian yang tidak sesuai dengan aspek diatas, kita bebas, syah syah saja. Yang terpenting dari semua itu adalah kita harus merasa nyaman dan percaya diri pada saat memakai busana tersebut,” tandas pengelola situs fashion bernama fashionfrequency.com itu.

Let's block ads! (Why?)

Bagikan Berita Ini